Like Facebook dan Follow Twitter Kami!

Tampilkan postingan dengan label Jajanan Tradisional. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Jajanan Tradisional. Tampilkan semua postingan

10/28/2016

LEMPER BAKAR ISI ABON ROA



Bismillahirrohmanirrohim

Assalamu'alaykum warahmatullah
Lemper bakar yang saya buat beberapa waktu yang lalu, baru sempat muncul di blog sekarang. Resepnya sudah duluan saya tulis di IG dan sebenarnya masih banyak resep yang belum sempat saya tuliskan di blog. Akhir-akhir ini memang IG lebih update ya, karena memang lebih praktis saya bisa posting via hape saja. Kalau ngeblog pakai hape bisa mumet sayanya karena hape saya mah hape jadul nan mungil hihihi. Tapi bagaimanapun saya tetap cintaah dengan blog saya ini karena proses belajar saya di dapur bisa diikuti di blog ini. Yaaa...walaupun blog ini isinya masih gitu-gitu aja euy, maklum emak-emak nih ya, kadang lebih susah proses belajarnya, giliran ada luang untuk belajar eeeh..malesnya datang >_<

Ngelantur kemana-mana deh, balik lagi ke lemper bakar ya. Beberapa waktu yang lalu saya dapat kiriman abon roa khas Manado. Selain enak dinikmati dengan nasi yang masih ngebul-ngebul, abon roa ini juga saya olah menjadi nasi bakar. Bisa dilihat di IG ya, nasi bakar yang memakai abon roa. Selain nasi bakar, saya juga membuat lemper bakar yang diisi abon roa. Kalau di Manado sana kan terkenal dengan lalampa, yang mirip lemper namun dibakar dan berisi cakalang pampis. Yang ini biarpun mirip dengan lalampa, saya tetap nyebutnya dengan lemper bakar saja ya, karena memang kalau lalampa kan identik dengan cakalang pampis.

Di tempat saya, lemper bakar juga banyak penggemarnya. Menurut saya aromanya lebih nikmat dibanding lemper biasa, walau semua balik lagi ke masalah selera sih. Kalau lemper biasa kan setelah dibentuk dan dibungkus daun udah jadi deh. Bahkan sekarang ini kebanyakan mbungkusnya gak pakai daun tapi memakai plastik khusus lemper yang berwarna mirip daun pisang muda. Jadi daun pisangnya cuma dikit, cuma untuk melilit lemper aja hehehe. Nah kalau lemper bakar pastinya full dibungkus daun donk ya, makanya aromanya lebih nikmat.



Lemper memang jadi salah satu isian snack box favorit saya, bahkan demikian halnya dengan anak-anak saya. Hoby deh makan lemper. Biarpun jadi favorit, saya suka males bikinnya. Selain lumayan lama, saya juga suka gak beres kalau dalam hal bungkus membungkus pakai daun hihihi. Tuuuh liat tuh bungkusan lemper saja jadinya ajaib gitu. Bisa juga sih bikin lemper anti ribet, yaitu dengan menggunakan loyang atau pyrex. Ketan cukup ditata di loyang kemudian beri isian dan tutup lagi dengan ketan. Ntar kalau mau makan tinggal diiris-iris, praktis kaaan. Jadinya memang gak mirip lemper yang identik dengan dibungkus daun pisang, tapi lumayan laah bisa jadi solusi kalau pengen mengurangi keribetan kalau pas bikin lemper heuheuheu.

Monggo kalau ada yang berkenan mencoba resep lemper ala saya. Kalau gak punya abon roa, boleh lah pakai abon ayam atau sapi. Yang lebih siiip ya tentunya isi ayam suwir, haduuuh itu lebih enak.

LEMPER BAKAR ISI ABON ROA

Bahan :
500 gr beras ketan putih, direndam minimal 3 jam (saya biasanya direndam semalaman, paginya baru diolah)
200-250 ml santan dari 1 butir kelapa
1 sdt garam
2 daun pandan, simpulkan
Abon roa untuk isian secukupnya

Cara Membuat :
1. Kukus ketan bersama daun pandan hingga 1/2 matang kemudian pindahkan ke panci dan beri santan dan garam. Aduk hingga rata.
2. Masak dengan api kecil sambil sesekali diaduk hingga santan habis.
3. Pindahkan lagi ke kukusan dan kukus hingga matang.
4. Panas-panas pindahkan ketan ke loyang atau wadah datar dan biarkan hangat. Pulung dan beri isian kemudian bentuk lonjong.
5. Bungkus dengan daun dan bakar sebentar hingga daun layu.
6. Angkat dan siap disajikan



Enaknya kalau bikin lemper sendiri tuh isinya sesuka hati alias berlimpah heheheh. Jadi puas kan makannya. Alhamdulillah, abon roa ini juga enak untuk isian lemper.

Selamat mencoba...semoga bermanfaat ^^
Baca Selengkapnya

10/25/2016

KUE KU



Bismillahirrohmanirrohim

Assalamu'alaykum warahmatullah
Halooo...apa kabar? Semoga selalu sehat dan dalam lindungan Allah SWT ya. Kali ini postingan saya masih tentang kue tradisional. Pastinya udah pada tau donk dengan kue merah ini, yuuup kue ku atau ada juga yang menyebutnya kue thok, kue kura-kura atau angku kuih. Kue ku adalah kue yang terbuat dari tepung ketan dengan isian kacang hijau. Konon kue kue sebenarnya berasal dari Cina dan identik dengan kue yang digunakan untuk sembahyangan orang Cina. 

Sejak saya masih kecil kue ku ini memang identik dengan warna merah, kalau ada yang menyebutnya dengan kue kura-kura karena memang cetakan kue ini yang populer adalah yang bermotif tempurung kura-kura. Kalau di Jawa ada yang menyebutnya dengan kue thok karena sewaktu mengeluarkan kue ini, cetakan kayu harus dipukulkan ke benda keras sehingga berbunyi "thok". Cetakan yang digunakan memang terbuat dari kayu tapi ketika saya hunting ternyata sudah susah sekali nyarinya. Ternyata sekarang kebanyakan menggunakan cetakan plastik dengan berbagai motif dan ukuran. Aiiih...gak potojenik ya kalau cetakannya plastik heuheuheu.

Sekarang ini ku ku tidak hanya berwarna merah dan berbentuk tempurung kura-kura. Yang lagi populer adalah kue ku dengan aneka warna yang berbentuk buah-buahan. Cantik-cantik deh sehinga cocok sekali dijadikan hantaran. Selain mempunyai bentuk dan warna yang beraneka ragam, kini kue ku juga divariasikan dengan menggunakan bahan lain, misalnya kentang, labu dan ubi. 

Ini adalah pertama kali saya membuat kue ku, jadiii...harap dimaklumi kalau bentuknya gak karuan kaya gini. Tuuh liat deh, motifnya juga gak keluar >_<  Kalau yang pakai cetakan aja masih berantakan gini, jadi kayanya gak akan deh saya bikin yang versi imut dengan aneka bentuk buah itu. Bisa-bisa ntar jadinya malah bulet-bulet semua mirip klepon hihihi. Sebenarnya saya mah juga kurang terlalu hoby dengan kue ku, tapi karena penasaran ya tetap belajar bikinnya. Kalau saya lebih milih onde-onde ya...teteup gorengan ya bund ^^






KUE KU / KUE THOK

Bahan :
250 gr tepung ketan
250 ml santan kental
75 gr gula pasir
1/2 sdt garam
1/2 sdt pewarna merah atau sesuai selera
Daun pisang secukupnya

Bahan Isian :
200 gr kacang hijau tanpa kulit
100 ml santan sedang
200 gr gula pasir
1/2 sdt vanilli
1 helai daun pandan

Cara Membuat :
1. Isian : cuci bersih  kacang hijau kemudian kukus hingga matang dan dihaluskan. Campurkan dengan santan, gula psir, vanilli dan daun pandan kemudian masak dengan api kecil sambil diaduk. Masak hingga mengering dan dapat dibentuk. Sisihkan.
2. Didihkan santan dengan api sedang sambil sesekali diaduk. Matikan api dan sisihkan,
3. Campur tepung ketan, gula pasir dan garam kemudian tuangkan santan panas sedikit demi sedikit sambil diaduk menggunakan sendok kayu. Beri pewarna secukupnya.
4. Uleni adonan hingga kalis, tidak lengket dan dapat dibentuk.
5. Bagi adonan menjadi beberapa bulatan sesuai ukuran cetakan, kemudian pipihkan dan beri isi di tengahnya dan bentuk bulat kembali sambil dirapikan.
6. Taburi cetakan dengan tepung ketan, letakkan bulatan yang sudah diisi ke cetakan, tutup dengan daun pisang dan tekan perlahan agar adonan padat memenuhi cetakan.
7. Balikkan cetakan dan keluarkan adonan bersama alas daun pisang. Kukus selama kurang lebih 30 menit atau hingga matang. 

Selamat mencoba...semoga bermanfaat ^^
Baca Selengkapnya

10/21/2016

TALAM KABOCHA



Bismillahirrohmanirrohim

Assalamu'alaykum warahmatullah
Beberapa waktu yang lalu, entah ada angin apa kok ngerasa pengen banget makan kue talam. Gak pengen talam beras seperti yang banyak dijual itu tapi pengennya talam labu. Nah lhoo bund kalau talam labu mah susah, jarang ada yang jual di tempat saya. Mau gak mau ya harus bikin sendiri. Dimulailah gerilya saya hunting labu sejak pagi, ke beberapa tukang sayur ternyata gak ada yang bawa labu. Kok aneh aja biasanya gampang banget dapetin labu di tukang sayur, eeeh ini kok gak ada semua. Akhirnya saya mulai males deh hunting lagi dan berangkat kerja sambil berharap bisa melupakan talam labu eaaaa haahaha. Jam 12 siang saya mengantar lunch box kakak Naira ke sekolah, eeeh masih ingat talam labu, akhirnya saya bablas ke pasar deh. Daaan...ternyata labu memang gak ada yang jual. Hadeeeh...ada apakah gerangan kok susah banget nyari labu. Akhirnya demi "tombo pengen" saya beli kabocha alias labu jepang hihihi. Sesama labu kaaan.

Sampai rumah langsung nguprek di dapur dan selesai sebelum jam jemput kakak Naira. Anget-anget langsung dimakan deh talamnya. Masya Allah...nikmatnya, super lembut. Alhamdulillah keturutan makan talam hihihi. Warna kuningnya gonjreng banget ya, ini asli warna dari kabocha-nya lho. Sukaa banget liatnya, cakep ngejreng gitu. Sayangnya waktu bikin motif saya keburu-buru dan jadinya jelek deh. Gak apa-apa yang penting enaaak.




Resep talam ini sebenarnya dulu sudah pernah saya posting. Dulu saya memakai labu parang biasa. Resepnya yang ini saya modif sedikit dari aslinya yang memakai resep kak Ira - Cooking Tackle. Alhamdulillah walau sudah dimodif menyesuaikan bahan yang ada, talamnya tetap enaak. Selain menggunakan labu, kita bisa juga memakai ubi ungu atau ubi merah, sama enaknya. Yuuk bikin yuuk

TALAM KABOCHA

Bahan :
200 gr pure kabocha atau bisa juga pakai labu parang biasa
100 gr gula pasir
50 gr tepung beras
25 gr tepung tapioka
200 ml santan kental
1 butir telur
1/2 sdt garam
1 sdt vanili

Bahan Lapisan Santan :
200 ml santan kental
40 gr tepung beras
1/2 sdt garam
 1 daun pandan, simpulkan
----> aduk rata semua bahan

Cara Membuat :
1. Siapkan cetakan talam, oles tipis dengan minyak, sisihkan kemudian siapkan kukusan hingga airnya mendidih.
2. Blender semua bahan hingga halus kemudian tuang ke cetakan talam hingga 3/4 tinggi cetakan.
3. Kukus selama kurang lebih 15-20 menit hingga set kemudian tuang lapisan santan. Kukus lagi selama 10 menit atau hingga matang.
4. Angkat, biarkan hangat baru dikeluarkan dari cetakan.



Ini diaaa penampilan motifnya hahaha. Memang harusnya kalau talam itu yang bagian putih diletakkan di atas ya. Cuma karena saya gak suka liat motifnya dan pengen nunjukin warna kuning ngejrengnya si talam, jadilah dibalik aja waktu foto-foto heuheuheu.

Recomended banget untuk dicobain. Asli lembut banget talamnya, bahkan anak-anak juga suka dengan talam ini. Gak heran setiap bikin talam labu pasti gak bertahan lama alias cepat ludesnya .

Selamat mencoba...semoga bermanfaat ^^
Baca Selengkapnya

10/08/2016

SEMPOL AYAM



Bismillahirrohmanirrohim

Assalamu'alaykum warahmatullah
Alhamdulillah...weekend is coming ^^ Saya gak ada acara kemana-mana weekend ini, eeeh tapi besok ada acara silaturahmi sih, tapi dekat-dekat sini aja. Kalau weekend gak kemana-mana alias di rumah saja, pasti udah pada nyiapin cemilan buat anak-anak kaan. Kita bikin sempol ayam aja yuuk, pasti mereka suka.

Sempol ayam adalah salah satu jajanan kekinian yang berasal dari Malang. Beggh..bunda euy pakai bahasa kekinian hihih. Iyuup...sempol ayam memang lagi nge-trend nih. Di tempat saya udah banyak yang jual sempol ayam, apalagi kalau hari Minggu di area CFD...berderet yang jual sempol ayam daaan semuanya ramai. Harganya murah meriah, 1 tusuk cuma Rp 500,- . Tapi jangan bayangkan setusuk gede gini ya sempolnya, pastinya sempolnya ukuran mini. Saya pastinya penasaran donk kaya apa rasanya dan pernah beli juga sekali. Setelah tau rasanya kan bisa bikin sendiri di rumah hehehe. Kalau bikin sendiri pastinya lebih puas makannya donk, bisa bikin sempol yang gede-gede. 

Sempol yang saya buat ini, saya mix dengan sedikit udang, jadi tambah enak donk rasanya. Kalau gak ada ya pakai full ayam juga oke. Selain memang ayam, bisa juga memakai ikan. Saya pernah dikirimin sempol bandeng dari Pekalongan dan masya Allah...enaaak deh. Kalau gak ada tulisannya, saya juga gak bakalan tau kalau itu sempol bandeng hihihi.





Membuat sempol sendiri sebenarnya cukup mudah kok, bumbu-bumbunya juga sederhana. Kemarin waktu membuat ini, sebenarnya saya tidak ada rencana memakai telur di adonannya. Setelah saya bentuk kok kayanya padat banget ya, takutnya keras. Akhirnya saya tambahkan sebutir telur kocok di adonannya. Ntar kalau nyoba bikin, coba diperhatikan teksturnya ya. Kalau misalnya sudah cukup, gak perlu ditambahkan telur. Cara test rasa dan teksturnya gampang kok, cukup masukkan sedikit adonan ke air mendidih. Kalau teksturnya sudah pas, lanjuuut deh dibentuk di tusuk sate. Kalau di tempat saya biasanya sempol dinikmati dengan saus kacang yang dicampur dengan saus tomat dan kecap. Kalau saya mah cukup cocol saus sambel aja pluuus mayonaise favorit anak-anak.

SEMPOL AYAM

Bahan :
300 gr fillet ayam (saya mix dengan 50 gr udang kupas)
150 gr tepung tapioka
3 siung bawang putih
2 sdm bawang merah goreng
1 sdm garam
1/2 sdt merica bubuk
1 sdt kaldu bubuk non MSG
1 butir telur
2 batang kucai (boleh pakai daun bawang), iris halus
1 batang seledri, iris halus
minyak goreng secukupnya

Bahan Pencelup :
2 telur kocok lepas

Cara Membuat :
1. Masukkan fillet ayam, udang kupas, bawang putih dan bawang merah goreng dalam food proseccor. Proses hingga halus.
2. Tambahkan garam, merica bubuk, kaldu bubuk, telur, kucai dan seledri. Aduk hingga tercampur rata. Test rasa dengan cara merebus sedikit adonan.
3. Olesi tangan dengan minyak goreng, ambil adonan, kepalkan di tusuk sate sambil dipadatkan. Lakukan hingga habis.
4. Rebus dalam air mendidih hingga matang, kurang lebih selama 15-20 menit. Angkat dan tiriskan, biarkan hangat.
5. Celupkan ke dalam kocokan telur kemudian goreng hingga kuning kecoklatan.
6. Angkat dan tiriskan. Sajkan dengan saus sambal favorit.



Enaaak lho kalau sempol bikin sendiri, bisa puas maemnya dan bisa dibentuk gede-gede kaya gini kan. Bikin sendiri yuuk di rumah.

Selamat mencoba...semoga menginspirasi ^^
Baca Selengkapnya

9/19/2016

SERABI PANDAN KINCA



Bismillahirrohmanirrohim

Assalamu'alaykum warahmatullah

Serabi adalah salah satu jajanan tradisional favorit saya. Serabi ala notosuman Solo dengan berbagai topping ataupun serabi kinca benar-benar my comfort food....tsaaaah...comfort food. Yaa karena memang saya suka banget. Demikian juga halnya dengan Mama, beliau hobby banget deh dengan serabi hihihi.

Kebetulan saya masih punya ragi instan yang sudah terbuka, sisa nge-roti beberapa waktu yang lalu. Karena lagi gak pengen bikin roti, saya membuat serabi kinca. Tambah cocok lagi karena saya punya nangka, karena memang kinca atau kuah gula merah yang dipadukan dengan irisan nangka itu enak banget. Kalau yang hoby dengan durian, bisa juga ditambahkan durian ya, saya mah gak doyan durian hihihi. Serabi yang saya buat ini masih belum mirip dengan serabi langganan saya, masih terasa kurang "kenyal" gitu. Saya cuma pakai tepung beras dan sedikit tepung terigu. Kalau terasa kenyal, apa dimix juga dengan sedikit kanji ya. Ada yang tau? Let me know ya ^^

Rasanya udah enak sih, lembut dan seratnya juga asyik banget hahahah. Saya membuat dengan menggunakan teflon kecil yang mempunyai diameter bawah 10 cm dan ada pula yang saya masak dengan memakai hole pan kecil. Ini dia serabi yang versi imutnya, cakep juga kaaan.




SERABI PANDAN KINCA

Bahan :
250 gr tepung beras
25 gr tepung terigu
60 gr gula pasir
1/2 sdt ragi instan
1 butir telur
600 ml santan yang sudah dimasak
1/2 sdt garam
1 sdt pasta pandan

Cara Membuat :
1. Campurkan tepung beras, tepung terigu, gula pasir dan ragi instan. Aduk hingga rata.
2. Masukkan telur, aduk rata kemudian tuang santan sedikit demi sedikit sambil diaduk menggunakan whisker.
3. Masukkan pasta pandan, aduk rata dan diamkan selama kurang lebih 1 jam.
4. Setelah didiamkan, masukkan garam. Aduk hingga rata.
5. Panaskan cetakan, oles tipis margarin dan tuang adonan.
6. Biarkan adonan hingga berlubang kecil-kecil di seluruh permukaan atasnya, tutup dan masak hingga matang. Gunakan api kecil aja ya biar tidak cepat gosong. Lakukan hingga habis.
7. Sajikan dengan irisan nangka dan kuah kinca

KINCA / KUAH GULA MERAH

Bahan :
500 ml santan
350 gr gula merah, sisir halus
2 sdm gula pasir atau sesuai selera
1/2 sdt garam
2 helai daun pandan, simpulkan
Irisan nangka (optional)

Cara Membuat :
1. Campur semua bahan kecuali irisan nangka, rebus hingga mendidih.
2. Angkat dan saring, panas-panas masukkan irisan nangka. Dinginkan dan siap digunakan.




Cobain bikin yuuuk....Semoga bermanfaat ya ^^
Baca Selengkapnya

9/11/2016

COLENAK




Bismillahirrohmanirrohim

Assalamu'alaykum warahmatullah

9 Dzulhijah 1436H
Terkenang safar setahun yang lalu, saat 9 Dzulhijah menjalani perjalanan paling berkesan di Arafah. Ya Allah...hanya rindu yang terus ada, semoga kelak suatu saat bisa kembali lagi kesana. Aamiin Allahumma Aamiin. Saya udah ngerasa mellow aja sejak tadi nih, ingat alm. Papa, ingat safar setahun yang lalu, trus ditambah lagi melihat digantinya kiswah Ka'bah di TV tadi. Kayanya apa yang saya alami setahun yang lalu masih teringat dengan jelas sekali. Saat itu harusnya saya berangkat ke Arafah pada tgl 8 Dzulhijah malam setelah Isya' tapi karena hujan badai keberangkatan diundur 9 Dzulhijah pagi. Allahu Akbar hal itu membuat saya sempat sedikit melihat proses penggantian kiswah ba'da subuh di Masjidil Haram. Gak bisa lama-lama karena harus segera berangkat ke Arafah. 

Menyempatkan duduk manis sebentar di sela-sela prepare untuk Lebaran besok ya. Maksudnya mumpung lagi mood untuk nge-blog hihihi, lagian biar saya gak ngerasa mellow terus. Kebetulan ada stok foto colenak, ya wiiis posting colenak aja ya. Duluu banget udah pernah posting ya, kalau gak salah tahun 2012. Sekarang gak apa kan kalau posting lagi, siapa tau bisa jadi inspirasi salah satu takjil saat ifhtar nanti.

Colenak adalah salah 1 jajanan tradisional dari Jawa Barat berupa tape singkong atau peuyeum yang dibakar dan disiram dengan kuah gula merah. Enak deh rasanya, perpaduan manis asam dari tape dan saus gula merah yang legit. Lebih istimewa kalau ditambahkan serutan kelapa muda dan irisan nangka di kuah gula merahnya. Saya lagi gak punya, jadi skip aja ya, tetap enak kok colenaknya.




Untuk membuat colenak yang enak pastikan memakai tape singkong yang manis. Saya paling suka dengan tape Jember karena manis sekali dan lembut. Kadang kalau ada tape Jember suka sayang ngolahnya karena dimakan gitu aja udah enak banget. Ini saya pakai tape biasa yang beli di tukang sayur, kebetulan bawa tape yang enak juga. Bikiin yuuk...enak disajikan hangat ataupun dingin.

COLENAK

Bahan :
500 gr tape singkong / peuyeum, buang seratnya
Margarin / butter secukupnya untuk olesan
Kelapa parut secukupnya

Bahan Kuah Gula Merah :
300 ml santan
175 gr gula merah, sisir halus
1 sdm gula pasir
sejumput garam
2 helai daun pandan, simpulkan
Kelapa muda dan irisan nangka (saya tidak pakai)

Cara Membuat :
1. Campurkan semua bahan saus, masak hingga mendidih, test rasa sesuai selera dan saring. Sisihkan.
2. Panaskan pan anti lengket, oles margarin secukupnya kemudian panggang tape sambil dibolak balik hingga kecoklatan kedua sisinya.
3. Sajikan tape bakar dengan parutan kelapa dan kuah merah.




Selamat mencoba...semoga bermanfaat ^^
Baca Selengkapnya

8/24/2016

LEMPENG PISANG



Bismillahirrohmanirrohim

Assalamu'alaykum warahmatullah

Kemarin saya lewat di pasar kawasan Gudang Garam dan di pinggir jalan berjajar kios-kios penjual pisang. Biasanya kalau lagi ke Kediri dan lewat kawasan Gudang Garam, saya sering mampir untuk beli pisang. Maklum anak-anak suka sekali dengan pisang ambon. Biasanya 1 sisir sehari aja ludes tuh hihihi. Makanya sekarang ini saya jarang banget bikin banana cake, lha gimana sebelum pisangnya benar-benar kematangan, udah ludes duluan. 

Begitu juga halnya dengan kemarin, saya mampir ke salah 1 kios untuk beli pisang ambon. Alhamdulillah dapat bonus pula 3 buah pisang ambon matang dari ibu penjualnya. Tapi kali ini saya gak bikin banana cake, saya bikin yang lebih simpel aja yaitu lempeng pisang.

Lempeng pisang adalah salah 1 jajanan tradisional yang berasal dari Banjarmasin. Kalau menurut saya bahasa kerennya adalah pancake pisang Borneo ya hehehe. Membuatnya cukup mudah dengan bahan-bahan sederhana. Sebenarnya adonan dari lempeng pisang ini mirip kok dengan adonan pisang goreng biasa, hanya saja menggunakan santan dan juga kelapa parut. Kebayang kan gimana gurihnya. Lempeng pisang ini bisa dinikmati dengan aneka topping. Bisa memakai gula halus, aneka saus, madu, susu kental manis, kayu manis bubuk, keju atau bahkan cukup dengan olesan mentega saja. Tanpa topping juga sudah enak kok. Untuk membuat lempeng pisang yang enak, gunakan pisang yang manis dan sudah matang. Saya suka menggunakan pisang ambon karena rasanya yang sudah manis, bisa juga menggunakan pisang kepok atau raja ya.







Sebenarnya untuk membuat lempeng pisang ini tidak ada takaran khusus kok, tinggal cemplang cemplung juga jadi, yaaa...seperti kita bikin pisang goreng tuh. Berikut ini resep yang saya pakai kemarin.

LEMPENG PISANG

Bahan :
6 buah pisang, potong kecil-kecil (saya pakai pisang ambon)
2 sachet (@ 65 ml) santan instan
1 butir telur ukuran besar
5 sdm gula pasir atau sesuai selera
1/2 buah kelapa, parut
Sejumput garam
6 sdm tepung terigu atau disesuaikan kekentalannya ya
Margarin secukupnya

Cara Membuat :
1. Campurkan potongan p isang dengan kelapa parut, gula pasir, garam, santan instan dan telur. Aduk hingga tercampur rata.
2. Tambahkan tepung terigu hingga kekentalannya sudah pas.
3. Panaskan wajan anti lengket, oles dengan margarin dan tuang adonan. Masak hingga kedua sisinya matang dan berwarna kecoklatan.
4. Angkat, beri topping sesuai selera dan hidangkan hangat.

Belum pernah bikin lempeng pisang? Cobain yuuuk....anak-anak biasanya kan suka kalau yang ada toppingnya seperti ini dan biarkan mereka berkreasi dengan topping favorit.

Semoga bermanfaat ya ^^
Baca Selengkapnya

8/13/2016

COMBRO - ONCOM DIJERO



Bismillahirrohmanirrohim

Assalamu'alaykum warahmatullah
Happy Satnite ^^ Ada acara apa di malam minggu ini? Kalau saya mah seperti biasa, malam minggu di rumah aja. Memang jarang sekali malam mingguan keluar rumah, kecuali memang karena ada acara keluarga. Biasanya malam minggu keluarga saya ya di rumah aja, nonton TV sambil ngemil, ngobrol-ngobrol atau kadang ada aja saudara yang datang bersilaturahmi. Naaah kalau malam minggu ini acaranya nonton kualifikasi Moto GP Austria hihihi.

Kemarin saya mengeluarkan salah satu harta karun yang saya simpan di freezer. Apakah itu? Yeesss...oncom!! Ya ampun si bunda ini ya kalau ada oncom disayang-sayang banget hahaha. Maklum donk ya karena di tempat saya gak ada yang jualan oncom, jadi begitu ada yang ngirimin ya seneeeng banget. Kebetulan saya masih punya 1 blok oncom yang akan saya olah menjadi combro.

Combro adalah jajanan tradisional yang berasal dari Jawa Barat yang terbuat dari parutan singkong dan diisi dengan sambal oncom. Sambal oncom sendiri tentunya berbahan dasar oncom yang sudah dihaluskan dan dicampur dengan cabe, jadi memang khasnya combro ini rasanya gurih pedas. Menurut saya semakin pedas semakin mantap. Enak sekali bila ditambahkan potongan cabe rawit di dalamnya dan kalau masih kurang pedas boleh lah ditambah nggigit cabe rawit lagi hihihi. Di tempat tinggal saya tentunya gak ada yang jual combro ini karena yang jual oncom aja juga gak ada, jadi bagi saya combro ini benar-benar makanan mewah nan langka. Lain halnya dengan di Jawa Barat atau Jakarta sana, penjual combro bisa dijumpai dengan mudah.

Combro ini punya "saudara" yang disebut misro. Kalau combro artinya oncom dijero mempunyai rasa gurih pedas dengan isian oncom, misro artinya amis di jero yang artinya manis di dalam dalam bahasa Sunda. Misro berisi gula merah sehingga rasanya gurih manis. Di tempat saya orang-orang ada yang menyebutnya jemblem hihihi lucu kan namanya. Keduanya berbahan dasar singkong parut. Kalau misro ini saya lumayan sering bikinnya, kayanya setiap ada singkong yang matang di kebun Mama, pasti salah satunya ya diolah jadi misro ini.

Kembali lagi ke combro yang saya buat yaaa...kok malah ngelantur sampai ke misro hahaha. Kali ini saya menambahkan parutan kentang yang nantinya juga sama-sama diperas dengan singkongnya. Ada yang mengatakan kalau ditambahkan kentang nanti teksturnya bisa lebih lembut. Menurut saya hasilnya sama aja dengan yang tanpa kentang, tapi bisa juga karena saya ngasih kentangnya dikit kali ya. Untuk isian combronya, bumbunya minimalis aja. Yang wajib menurut saya adalah harus PEDAS dan harus pakai KENCUR. Duuuh bunda ini sampai di caps lock gitu heuheuheu. Beneran deh, aroma kencurnya itu bikin enak dan khas sekali. Saya tambahkan juga irisan kemangi, tapi kalau gak suka gak usah pakai juga gak apa-apa.

Ini dia combro yang siap dibentuk. Setelah dapat 3 bulatan baru nyadar kalau di singkong parutnya belum ditambahkan irisan daun bawang >_<  Mau fotoin lagi males lah ya, ini aja fotonya juga seadanya aja. Biasaaa lagi gak mood banget buat foto, mana mendungnya gelap banget. Yang ada fotonya jadi burem hihihi. Alasan lama buuund...






Saya bikin combro ini sedikit aja, cuma pakai 500 gr singkong. Sengaja gak bikin banyak karena pengen nyisain isian oncomnya buat dicampurin nasi panas. Tuuuh bisa jadi nasi tutug oncom kan, salah satu favorit saya juga

COMBRO

Bahan :
500 gr singkong
100 gr kentang
1/4 butir kelapa parut, pilih yang tidak terlalu muda atau tua ya
2 sdt garam
2 batang daun bawang, iris halus

Bahan Isian :
300 gr oncom, kukus dan haluskan
Cabe rawit secukupnya untuk isian
Daun kemangi, iris kasar
2 sdm minyak untuk menumis

Bumbu Halus Isian Oncom :
5 siung bawang putih
2 cabe merah besar
10 cabe rawit
2 ruas kencur
1 sdt garam
1/2 sdt gula pasir

Cara Membuat :
1. Parut singkong dan kentang, tambahkan sedikit air kemudian peras hingga kering dan buang airnya (saya peras menggunakan serbet bersih).
2. Tambahkan kelapa parut, garam dan daun bawang. Aduk hingga rata dan sisihkan.
3. Panaskan minyak, tumis bumbu halus hingga harum dan matang, masukkan oncom kemudian bumbui dengan garam dan gula. Tumis dengan api kecil sambil diaduk perlahan hingga matang. Test rasa hingga sesuai selera.
4. Masukkan irisan kemangi, aduk rata sebentar dan matikan api.
5. Ambil parutan singkong, pipihkan dan beri isian oncom secukupnya dan cabe rawit. Bentuk lonjong dan lakukan hingga habis.
6. Panaskan minyak, goreng hingga kecoklatan. Angkat dan tiriskan.




Dinikmati hangat-hangat untuk teman ngeteh sore...masya Allah nikmatnya ^^ Kalau gak punya oncom tapi pengeeen banget bikin combro, bisa dicoba memakai tempe ya atau kalau yang tinggal di daerah Malang bisa memakai menjes. Pastinya nanti akan beda di aroma dan rasa, tapi lumayan lah masih ada miripnya dengan combro.

Semoga bermanfaat ya ^^
Baca Selengkapnya